Nafas Terakhir

Ku pertaruhkan hidupku dalam sekejap cahaya
Hingga tak ada lagi yang tersisa
dan ku tutup mulutku dengan rapat
dalam keheningan
Perasaan yang terus mendekat itu
kian membeku
dan akan sirna sia-sia

Karena rasa tak mengenal noda
Ia mudah terluka

Kusadari, hari terakhir kian merayap perlahan
Waktu bermain yang kita lewati
tanpa dosa
berlalu begitu saja
Hembusan nafas kecil
meninggalkan bekas putih
Aku diam membeku,
di dunia yang terkunci ini
Tanganku yang kedinginan,
sudah tak dapat lagi merasakan
kehangatan.
Kian membeku

Tanpa memahami tujuanku dilahirkan
Tak ada yang sadar,
Aku akan segera sirna sia-sia
Terhancurkan oleh ledekan oranglain
Disaat terakhirku,
Aku yang kesepian itu...
Tertawa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salahkan Aku

Memory Jingga

Maaf